Fitri

Namanya Molly. Nafila dan saya melihat dia sedang menyeberang perempatan jalan menuju pintu masuk tol. Dan inilah sedikit catatan kehidupan kami bersama Molly..atau Fitri.

Saat anjing ini melintas di jalanan, kami sempat melanjutkan perjalanan sembari meyakinkan diri kami langkah apa yang seharusnya dilakukan. Kembali putar balik untuk memungutnya atau lurus ke depan dan tidak hirau akan dia. Kami putuskan untuk putar balik.

Lalu Nafila melihat dengan cermat, si anjing sedang duduk di tepi jalan masuk tol. Kami parkir mobil di tepi jalan. Setelah menengok kanan dan kiri, Nafila bergegas lari dari kursi untuk menolong si anjing yang sedang kesepian. Saya, mengamankan si mobil di tepi jalan.

Kami bawa Molly. Kami beri makan pertolongan pertama dan malam itu juga dia dimandikan. Kami putuskan untuk merawat dia sementara. Kami juga langsung mencari cara untuk mencarikan kawan yang bisa dan mau mengadopsi Molly. Syukurnya, salah satu teman telah bersedia untuk mengadopsinya. Tapi harus menunggu 3 hari lagi sebelum teman kami bisa mengambil Molly. Kesepakatan terjadi malam itu juga.

Beberapa kawan kami juga ikut membantu. Mencarikan kontak shelter anjing di kota sampai merekomendasikan akun media sosial untuk bisa kami hubungi.

Hari berikutnya hampir kami habiskan untuk mengurus Molly. Sampai akhirnya tiba saatnya Molly kami bawa ke petshop untuk dimandikan dan dirapikan bulunya.

Tapi sebelum itu, kami berputar-putar di suatu kompleks perumahan mewah di dekat tempat Molly kami temukan. Siapa tahu pemilik aslinya bertempat tinggal disana. Lalu kami masuk dari satu gang ke gang lainnya dan melaporkannya ke satpam. Masih nihil.

Akhirnya kami berangkat ke petshop. Tibalah waktunya Molly untuk dirawat. Sembari penunggu prosesnya selesai, kami berkelana untuk kemudian menikmati makan siang.

Tak disangka, momen haru menghampiri kami di perjalanan. Ada seseorang yang menghubungi Nafila dan mengaku sebagai pemilik asli Molly. Kami sedih, namun bahagia. Molly sudah menyita perhatian dan kehidupan kami selama dua hari belakangan. Lalu, saat itu, kami sadar bahwa dia akan kembali jauh dari kami. Tapi dia juga kembali dekat dengan tuannya. Pemilik Molly akan menghampiri Molly siang itu juga. Ibarat nafas, oksigen yang kami hirup tiba-tiba menipis. Membayangkan hari-hari ke depan tanpa Molly.

Akhirnya pemilik Molly datang. Theo namanya. Menurut dia, Molly mungkin ngikut anjing lain, sehingga dia lepas jauh dan keluar dari perumahan. Molly sangat girang waktu Theo datang. Saat itu kami teryakinkan, Theo adalah pemilik aslinya. Semoga saja.

Akhirnya dengan berat hati kami harus rela melepas Molly. Kami juga menghubungi teman yang ingin mengadopsi Molly dan memberitahunya tentang perkembangan nasib Molly.

Kami, sampai sekarang, terkadang masih suka menyebut namanya. Berlagak memanggilnya. Dan mungkin masih bertanya sambil membayangkan apa yang dilakukan Molly saat ini.

Terima kasih, Molly. Kami jumpa denganmu malam hari saat Idul Fitri. Mungkin darimu, kami telah diajarkan oleh Yang Maha Kuasa makna dari “fitri” yang sesungguhnya, yang teramat spesial bagi kami. Oleh karena itu, kami memberimu nama “Fitri” di malam kita bertemu. Sampai akhirnya kami tahu nama aslimu, “Molly”. Sampai jumpa lagi.

Leave a comment